Senin, 06 September 2021

TEHNOLOGI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BAMBU

TEHNOLOGI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BAMBU

DI MADURA


Bambu di indonesia potensinya sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dengan baik, bambu merupakan tumbuhan mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup yang relatif cepat, dengan waktu panaen hanya 3-4 tahun. Bambu merupakan tumbuhanyang diharapkan dapat dijadikan sebagai substitysi bahan baku kayu komersial, karema kayu komersial semakin lama produksinya makin menurun dan harganya yang relatif mahal. Sedangkan bambu memiliki keunggulan tersendiri dibanding kayu, karena bambu mudah dikembangkan dibanding kayu, ulet, elastisitas yang tinggi, mudah dibentuk dan harganya relatif murah dibanding dengan kayu. Bambu dapat digunakan dengan teknologi sederhana hingga teknologi tinggi, seperti di Eropa, Amerika dan banyak negara lainnya. Maksud dan tujuan tulisan ini adalah agarbambu di ndonesia dapat dikembangkan dalam bidang perkebunan dan kehutanan , teknologi pengolahan, teknologi proses, teknologi pengawetan dan lainnya secara maksimal dan berkualitas guna meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis bambu dengan baik.



Bambu merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang termasuk kedalam famili Gramineae dan merupakan bagian darikomoditas hasil hutan bukan kayu, Novrianti 2005. Mengemukakan bahwa bambu sangat potensial sebagai bahan substitusi kayu karena rumpunan bambu dapat terus berproduksi selama pemanenannya terkendali dan terencana. bambu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kayu yaitu memiliki rasio penyusutan yang kecil, dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, masalah yang timbul dalam pemanfaatan bambu sebagai bahan pertukangan adalah keterbatasan bentuk dan dimensinya serta mudah terserang organisme perusak bambu. Untuk keperluan itu semua perlu dilakuan laminasi dan teknologi pengawetan. Selain itu bambu bisa dimanfaatkan sebagi bahan pembuatan wood pellet atau biopellet. 

Manfaat Bambu

Bambu merupakan salah satu tumbuhan yang penting bagi kehidupan masyarakat dipedesaan. Bambu bersifat kosmopolit yaitu dapat bertahan hudup dalam segala cuaca baik didaerah panas maupun dingin, didataran rendah, tebing aupun dipegunungan. Bambu memiliki sifat dasar kayu dan bukan kayu karena bisa digunakan untuk konstrksi rumah, jembatan, barang kerajinan, bahan penghara industri alat musik, tirai, peralatan dapur, sumpit dan lain sebagainya. Dimasyarakat pengguna bambu masih terbatas, faktor yang berpengaruh adalah sifat fisik dan mekanik, ketidak seragaan panjang ruas dan ketidak awetan terhadap organisme perusak, Sunardianto, 2012. menyatakan terkait hal tesebut bambu perlu dilakukan teknologi pengolahan dan pengawetan, dengan adanya teknologi tersebut maka diharapkan pengggunaan bambu dapat ditingkatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk keperluan industri, bambu juga sebagai bahan minuman, lotion, tusuk gigi, tusuk sate, bahan pengisi ayu lapis, alat musik dan lainnya maupun kebutuhan pembangunan perumahan. beberapa tehnologi yg sudah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan wood pellet

2. Pembuatan bambu lamina

3. Bambu inti Kayu Lapis

4. Arang Bambu

5. Bambu untuk pulp dan kertas

6. Rebung Bambu

7. Bongol Bambu

8. Sangkar Burung

9. Bambu Sebagai sarana transportasi dan pariwisata




Kesimpulan

Bambu merupakan hasil hutan non kayu yang dapat dijadikan substitusi bahan baku kayu seperti produk wood pellet untu bahan bakar, kayu lapis, mebel dan bahan bangunan serta arang untuk bahan bakar, sangkar burung, Selain itu bambu dapat digunakan sebagai bahan pangan, minuman, alat musik, alat tangkap ikan dan lainnya.


SALAM LESTARI

TETAP SEMANGAT

Minggu, 05 September 2021

TEHNOLOGI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BAMBU

TEHNOLOGI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BAMBU

DI MADURA


Bambu di indonesia potensinya sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dengan baik, bambu merupakan tumbuhan mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup yang relatif cepat, dengan waktu panaen hanya 3-4 tahun. Bambu merupakan tumbuhanyang diharapkan dapat dijadikan sebagai substitysi bahan baku kayu komersial, karema kayu komersial semakin lama produksinya makin menurun dan harganya yang relatif mahal. Sedangkan bambu memiliki keunggulan tersendiri dibanding kayu, karena bambu mudah dikembangkan dibanding kayu, ulet, elastisitas yang tinggi, mudah dibentuk dan harganya relatif murah dibanding dengan kayu. Bambu dapat digunakan dengan teknologi sederhana hingga teknologi tinggi, seperti di Eropa, Amerika dan banyak negara lainnya. Maksud dan tujuan tulisan ini adalah agarbambu di ndonesia dapat dikembangkan dalam bidang perkebunan dan kehutanan , teknologi pengolahan, teknologi proses, teknologi pengawetan dan lainnya secara maksimal dan berkualitas guna meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis bambu dengan baik.



Bambu merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang termasuk kedalam famili Gramineae dan merupakan bagian darikomoditas hasil hutan bukan kayu, Novrianti 2005. Mengemukakan bahwa bambu sangat potensial sebagai bahan substitusi kayu karena rumpunan bambu dapat terus berproduksi selama pemanenannya terkendali dan terencana. bambu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kayu yaitu memiliki rasio penyusutan yang kecil, dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, masalah yang timbul dalam pemanfaatan bambu sebagai bahan pertukangan adalah keterbatasan bentuk dan dimensinya serta mudah terserang organisme perusak bambu. Untuk keperluan itu semua perlu dilakuan laminasi dan teknologi pengawetan. Selain itu bambu bisa dimanfaatkan sebagi bahan pembuatan wood pellet atau biopellet. 

Manfaat Bambu

Bambu merupakan salah satu tumbuhan yang penting bagi kehidupan masyarakat dipedesaan. Bambu bersifat kosmopolit yaitu dapat bertahan hudup dalam segala cuaca baik didaerah panas maupun dingin, didataran rendah, tebing aupun dipegunungan. Bambu memiliki sifat dasar kayu dan bukan kayu karena bisa digunakan untuk konstrksi rumah, jembatan, barang kerajinan, bahan penghara industri alat musik, tirai, peralatan dapur, sumpit dan lain sebagainya. Dimasyarakat pengguna bambu masih terbatas, faktor yang berpengaruh adalah sifat fisik dan mekanik, ketidak seragaan panjang ruas dan ketidak awetan terhadap organisme perusak, Sunardianto, 2012. menyatakan terkait hal tesebut bambu perlu dilakukan teknologi pengolahan dan pengawetan, dengan adanya teknologi tersebut maka diharapkan pengggunaan bambu dapat ditingkatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk keperluan industri, bambu juga sebagai bahan minuman, lotion, tusuk gigi, tusuk sate, bahan pengisi ayu lapis, alat musik dan lainnya maupun kebutuhan pembangunan perumahan. beberapa tehnologi yg sudah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan wood pellet

2. Pembuatan bambu lamina

3. Bambu inti Kayu Lapis

4. Arang Bambu

5. Bambu untuk pulp dan kertas

6. Rebung Bambu

7. Bongol Bambu

8. Sangkar Burung

9. Bambu Sebagai sarana transportasi dan pariwisata




Kesimpulan

Bambu merupakan hasil hutan non kayu yang dapat dijadikan substitusi bahan baku kayu seperti produk wood pellet untu bahan bakar, kayu lapis, mebel dan bahan bangunan serta arang untuk bahan bakar, sangkar burung, Selain itu bambu dapat digunakan sebagai bahan pangan, minuman, alat musik, alat tangkap ikan dan lainnya.


SALAM LESTARI

TETAP SEMANGAT

 

 

yang relatif cepat, dengan waktu panen hanya 3 4 tahun. Bambu merupakan tumbuhan
yang diharapkan dapat dijadikan sebagai substitusi bahan baku kayu komersial,
baik, bambu merupakan tumbuhan mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup
yang relatif cepat, dengan waktu panen hanya 3 4 tahun. Bambu merupakan tumbuhan
yang diharapkan dapat dijadikan sebagai substitusi bahan baku kayu komersial,
karena kayu komersial semakin tahun produksinya makin menurun dan harganya yang
relatif mahal. Sedangkan bambu memiliki keunggulan tersendiri dibanding kayu, karena
bambu mudah dikembangkan dibanding kayu, ulet, elastisitas yang tinggi, mudah
dibentuk dan harganya relatif murah dibanding kayu. Bambu dapat digunakan dengan
teknologi sederhana hingga teknologi tinggi, seperti di Eropah, Amerika dan banyak
Negara lainnya. Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah agar bambu di Indonesia
dapat dikembangkan dalam bidang perkebunan, teknologi pengolahan, teknologi proses,
teknologi pengawetan dan lainnya, Secara maksimal dan berkualitas, guna meningkatkan
nilai tambah dan nilai ekonomis bambu dengan baik.
baik, bambu merupakan tumbuhan mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup
yang relatif cepat, dengan waktu panen hanya 3 4 tahun. Bambu merupakan tumbuhan
yang diharapkan dapat dijadikan sebagai substitusi bahan baku kayu komersial,
karena kayu komersial semakin tahun produksinya makin menurun dan harganya yang
relatif mahal. Sedangkan bambu memiliki keunggulan tersendiri dibanding kayu, karena
bambu mudah dikembangkan dibanding kayu, ulet, elastisitas yang tinggi, mudah
dibentuk dan harganya relatif murah dibanding kayu. Bambu dapat digunakan dengan
teknologi sederhana hingga teknologi tinggi, seperti di Eropah, Amerika dan banyak
Negara lainnya. Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah agar bambu di Indonesia
dapat dikembangkan dalam bidang perkebunan, teknologi pengolahan, teknologi proses,
teknologi pengawetan dan lainnya, Secara maksimal dan berkualitas, guna meningkatkan
nilai tambah dan nilai ekonomis bambu dengan baik.

Sosialisasi Penyiapan dan Pengembangan Perhutanan Sosial Di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo

Sosialisasi Penyiapan dan Pengembangan Perhutanan Sosial Di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Perhutanan Sosial adalah sistem...